Peringatan Khidmat Hari Kesaktian Pancasila, SMK Negeri 1 Jenar Tegakkan Bendera Satu Tiang Penuh

Jenar, Sragen – Kamis (2/10/2025)  – Seluruh warga SMK Negeri 1 Jenar melaksanakan upacara bendera dengan khidmat dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober. Upacara ini digelar di lapangan sekolah dan menjadi momen refleksi kebangsaan yang penting.

Upacara diikuti oleh seluruh komponen sekolah, mulai dari Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru, Karyawan, hingga seluruh siswa-siswi SMK Negeri 1 Jenar. Bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Kepala Sekolah sendiri, Bapak Endri Yunanta Besar, S.Pd., M.Pd.

Acara berlangsung lancar dan khidmat, menegaskan kembali komitmen sekolah dalam menjunjung tinggi ideologi Pancasila. Susunan acara inti meliputi pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, serta pembacaan Ikrar Kesetiaan kepada Pancasila, yang diikuti dengan penuh penghayatan oleh semua peserta.

Makna Pengibaran Bendera
Terdapat perbedaan mendasar dalam pelaksanaan upacara kali ini, khususnya pada posisi bendera Merah Putih. Ada makna di balik perbedaan pengibaran bendera yang menjadi simbol krusial peringatan ini. Dimana tanggal 1 Oktober, kita melihat Bendera Merah Putih dikibarkan satu tiang penuh. Hal ini berbeda dengan hari sebelumnya yakni 30 September, di mana bendera dikibarkan setengah tiang sebagai tanda duka dan mengenang gugurnya Pahlawan Revolusi dalam tragedi Gerakan 30 September. Pengibaran bendera satu tiang penuh pada 1 Oktober melambangkan kemenangan Pancasila sebagai dasar negara yang sakti dan tidak tergantikan, sekaligus menandakan berakhirnya masa berkabung nasional.

Pesan Kebangsaan untuk Generasi Muda
Peringatan hari Kesaktian Pancasila ini harus menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan siswa-siswi. Kesaktian Pancasila adalah bukti bahwa ideologi Pancasila tidak bisa digoyahkan. Tugas sebagai generasi muda adalah mengamalkan nilai-nilai luhur ini, seperti gotong royong, musyawarah, dan keadilan sosial, tidak hanya di sekolah tetapi dalam kehidupan bermasyarakat.

Melalui kegiatan ini, SMK Negeri 1 Jenar berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam kompetensi kejuruan, tetapi juga memiliki karakter kuat, berintegritas, dan setia pada Pancasila sebagai pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. (Hsone)

Coding dan AI: Jembatan Menuju Masa Depan Karir Beragam di SMK

Jenar, Sragen – Kamis (25/9/2025) – Pemerintah Indonesia mengambil langkah besar dalam modernisasi pendidikan vokasi dengan meluncurkan program “Coding dan Artificial Intelligence (AI)” sebagai mata pelajaran pilihan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Inisiatif ini bukan hanya sekadar menambah kurikulum, tetapi juga mempersiapkan siswa dari berbagai konsentrasi keahlian untuk menghadapi tuntutan pasar kerja yang semakin digital.

Pentingnya Keterampilan Digital untuk Semua Bidang

Meskipun terdengar identik dengan jurusan teknologi informasi, pemahaman akan coding dan AI kini menjadi kebutuhan universal. Dalam konteks SMK yang memiliki ragam konsentrasi keahlian—mulai dari otomotif, pariwisata, tata boga, hingga agribisnis—integrasi keterampilan ini sangatlah krusial.

  • SMK Pariwisata dan Perhotelan: Siswa dapat belajar membuat aplikasi sederhana untuk pemesanan kamar atau memprogram chatbot berbasis AI untuk melayani pertanyaan pelanggan secara otomatis.
  • SMK Tata Boga: Penguasaan coding dapat membantu siswa merancang sistem manajemen inventaris bahan makanan yang efisien atau bahkan mengembangkan aplikasi untuk resep interaktif.
  • SMK Pertanian: Keterampilan ini dapat digunakan untuk mengoperasikan drone pertanian yang terprogram untuk memantau kondisi tanaman atau mengembangkan sistem AI untuk mendeteksi hama secara dini.
  • SMK Otomotif: Siswa bisa mempelajari dasar-dasar pemrograman untuk mendiagnosis masalah pada sistem elektronik mobil modern atau mengoptimalkan kinerja mesin.

Melalui pendekatan ini, program “Coding dan AI” bertindak sebagai alat pelengkap yang memperkuat kompetensi inti siswa, menjadikan mereka lulusan yang tidak hanya terampil secara konvensional tetapi juga siap berinovasi.

Menghadapi Kesenjangan Keterampilan di Dunia Kerja

Survei dan data dari berbagai lembaga menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan antara keterampilan yang dimiliki lulusan sekolah dan kebutuhan industri. Banyak perusahaan kini mencari karyawan yang memiliki kemampuan analitis, logis, dan adaptif—kualitas yang sangat dilatih dalam pembelajaran coding.

Program ini diharapkan bisa menjadi jembatan untuk menutup kesenjangan tersebut. Lulusan SMK yang melek digital akan memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi di mata perusahaan. Mereka tidak hanya bisa melakukan pekerjaan manual tetapi juga mampu mengintegrasikan solusi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Di samping itu, bagi siswa yang memiliki kondisi ekonomi terbatas atau yang berada di daerah terpencil, program ini dapat membuka akses ke peluang kerja global tanpa harus berpindah tempat. Keterampilan coding memungkinkan mereka bekerja secara remote atau bahkan memulai startup digital mereka sendiri, berpotensi menciptakan lapangan kerja baru.

Tantangan dan Harapan

Tentu saja, implementasi program ini tidak lepas dari tantangan, seperti ketersediaan infrastruktur yang memadai dan pelatihan guru yang berkelanjutan. Namun, dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan sekolah, inisiatif ini memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap pendidikan vokasi di Indonesia.

Pada akhirnya, “Coding dan AI” bukan sekadar mata pelajaran tambahan, melainkan sebuah investasi strategis yang membekali siswa SMK dengan mindset dan keterampilan yang esensial untuk sukses di dunia kerja yang terus berubah. Mereka dipersiapkan untuk menjadi pelaku aktif dalam ekonomi digital, bukan hanya penonton. (Hsone)

SMK Negeri 1 Jenar Gelar Peringatan Maulid Nabi, Perkuat Keimanan Siswa

Jenar, Sragen – Jumat (12/9/2025) – Seluruh siswa dan guru SMK Negeri 1 Jenar hari ini, Jumat, 12 September 2025, larut dalam suasana khidmat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat keimanan dan meneladani akhlak Rasulullah ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI.

Acara diawali dengan Sholat Dhuha berjamaah yang dilaksanakan di halaman sekolah. Seluruh siswa tampak antusias mengikuti sholat dengan Imam Bapak Sholehan, S.Ag. Setelah sholat, kegiatan dilanjutkan dengan Tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Hafidz Janani. Dalam ceramahnya, Ustadz Hafidz mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa mencontoh dan mengaplikasikan ajaran serta teladan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

Suasana peringatan Maulid semakin meriah dengan penampilan dari Tim Hadroh Siswa-Siswi SMK Negeri 1 Jenar. Alunan sholawat yang indah dari tim hadroh ini menambah kekhusyukan dan kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi momen penting untuk mendidik karakter siswa agar memiliki akhlak mulia dan senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.

Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini, para siswa dapat menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berprestasi, dan memberikan manfaat bagi orang lain, sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. (Hsone)

Pembukaan Pendidikan Ketarunaan di SMKN 1 Jenar: Bentuk Karakter Unggul untuk Kesiapan Menuju Dunia Kerja dan Industri

Jenar, Sragen – Kamis (4/9/2025) – SMK Negeri 1 Jenar secara resmi membuka program Pendidikan Ketarunaan Angkatan 2 pada Kamis, 4 September 2025. Acara pembukaan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan dilaksanakan di lingkungan sekolah. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak sekolah dengan Komando Rayon Militer (Koramil) Jenar, yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Upacara pembukaan pendidikan ketarunaan ini dibuka secara simbolis oleh Bapak Agus Isdiyanto, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, mewakili Kepala Sekolah. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya program ini sebagai bekal utama bagi para siswa. “Pendidikan ketarunaan ini tidak hanya melatih fisik, tetapi juga mental, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Hal-hal inilah yang sangat dibutuhkan oleh dunia industri saat ini,” ujar Bapak Agus.

Program ketarunaan ini dirancang untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki sikap mental yang kuat, disiplin, dan berintegritas. Kerja sama dengan Koramil Jenar menjadi kunci penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. Dengan bimbingan dari anggota Koramil, siswa akan mendapatkan pelatihan dasar baris-berbaris, Pembinaan kedisiplinan, etika, dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.

Partisipasi penuh dari seluruh siswa kelas X menunjukkan antusiasme mereka dalam mengikuti program ini. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para siswa dapat menginternalisasi nilai-nilai ketarunaan sehingga menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, dan siap bersaing di pasar kerja global.

Pendidikan ketarunaan di SMKN 1 Jenar merupakan salah satu upaya nyata sekolah untuk menciptakan lulusan yang berkualitas, sejalan dengan visi misi sekolah dalam mencetak tenaga kerja profesional yang berkarakter. (Hsone)

13 Siswa SMK Negeri 1 Jenar Siap Hadapi Dunia Kerja Global dengan Ikuti Ujian TOEIC

Jenar, Sragen – Kamis (21/08/2025) – Tiga belas siswa kelas XII dari SMK Negeri 1 Jenar, Kabupaten Sragen, menunjukkan semangat luar biasa dalam mengembangkan kemampuan bahasa Inggris mereka dengan mengikuti ujian TOEIC (Test of English for International Communication) pada Rabu tanggal 20 Agustus 2025. Ujian yang dilaksanakan secara daring atau berbasis komputer ini merupakan langkah strategis sekolah untuk meningkatkan kompetensi lulusan agar siap bersaing di dunia kerja global.

Para siswa yang terpilih ini bukanlah sembarang peserta. Mereka adalah hasil dari proses seleksi ketat yang dilakukan melalui tes VIERA (Vocational English Immersion and Assessment) yang diikuti oleh seluruh siswa kelas XII pada tanggal 16 Juli 2025 lalu. Seleksi ini bertujuan menjaring siswa dengan kemampuan bahasa Inggris terbaik untuk mengikuti ujian standar internasional, seperti TOEIC, yang diakui secara luas oleh perusahaan-perusahaan multinasional.

Menurut kepala sekolah SMK Negeri 1 Jenar (Endri Yunanta Besar, S.Pd., M.Pd.), “Ujian TOEIC ini adalah kesempatan emas bagi para siswa untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris mereka sesuai standar internasional. Hasil dari ujian ini akan menjadi nilai tambah yang signifikan di CV mereka saat melamar pekerjaan atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.”

Para siswa tampak antusias dan serius mengerjakan soal-soal yang mencakup pemahaman mendengarkan (listening) dan membaca (reading) dalam konteks komunikasi bisnis. Diharapkan, hasil positif dari ujian ini akan memotivasi siswa-siswa lainnya untuk terus mengasah kemampuan bahasa Inggris mereka, sehingga lulusan SMK Negeri 1 Jenar semakin kompeten dan berdaya saing di masa depan. (Hsone)

Semarak Kemerdekaan: SMK Negeri 1 Jenar Gelar Upacara Peringatan HUT RI ke-80

Jenar, Sragen – (17 Agustus 2025) — SMK Negeri 1 Jenar mengadakan upacara bendera untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80. Upacara yang dilaksanakan di lapangan sekolah ini berlangsung dengan khidmat, diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf
​dan bertindak sebagai pembina upacara, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Jenar (Endri Yunanta Besar, S.Pd., M.Pd.),

​Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Barisan rapi para siswa mengenakan seragam OSIS, sementara para guru dan karyawan memakai seragam korpri. Pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya” berlangsung lancar, diikuti dengan pembacaan teks proklamasi dan Pancasila.
​Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas kemerdekaan dan kebersamaan. Kepala Sekolah, memotong tumpeng pertama dan memberikannya kepada guru tertua yang akan purna tahun ini sebagai bentuk penghormatan. Acara ini menambah kehangatan dan kekeluargaan di antara para guru dan karyawan.
​”Pemotongan tumpeng ini adalah tradisi kita setiap tahun. Ini bukan hanya tentang makan bersama, tetapi juga tentang mempererat tali silaturahmi di antara kita,” kata salah satu guru.
​Melalui kegiatan ini, SMK Negeri 1 Jenar berharap dapat menanamkan nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan rasa cinta tanah air kepada seluruh siswanya, serta memperkuat kebersamaan di lingkungan sekolah. (Hsone)

Semarak HUT ke-80 RI, SMK Negeri 1 Jenar Gelar Berbagai Lomba Seru dan Kreatif

Jenar, Sragen – Senin (12/08/2025) – Semangat kemerdekaan terasa begitu meriah di SMK Negeri 1 Jenar. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sekolah ini menyelenggarakan serangkaian kegiatan lomba yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan karyawan. Acara ini berlangsung selama lima hari, mulai Senin, 11 Agustus hingga Jumat, 15 Agustus 2025.

Beragam perlombaan unik dan kreatif disiapkan untuk memeriahkan suasana. Tidak hanya menguji kekompakan dan kecepatan, lomba-lomba ini juga menuntut strategi dan kerja sama tim.


Perlombaan yang Mengundang Gelak Tawa

Sejak hari pertama, suasana sekolah dipenuhi canda tawa dan sorak sorai. Beberapa lomba yang mengundang antusiasme tinggi di antaranya Estafet nyunggi gelas cup berisi air sambil kempit balon, Estafet Jalan di atas kardus, dan Estafet mindah tepung menggunakan gelas diikat di kepala.

Selain itu, ada juga lomba-lomba klasik yang tak kalah seru, seperti Memasukan pensil dalam botol dan Estafet memindahkan karet dengan sedotan. Semua peserta tampak bersemangat, menunjukkan sportivitas, dan berusaha memberikan yang terbaik untuk timnya.


Jalan Sehat dan Gelar Karya

Puncak acara akan diselenggarakan pada Jumat, 15 Agustus 2025, dengan kegiatan Jalan Sehat berhadiah yang diikuti oleh seluruh keluarga besar SMK Negeri 1 Jenar. Acara ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dan menjadi penutup yang manis untuk rangkaian perayaan HUT RI.

Tidak hanya perlombaan, SMK Negeri 1 Jenar juga menampilkan kreativitas siswa melalui Gelar Karya dan Pentas Seni. Acara ini akan menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan minat mereka di bidang seni, sekaligus menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkarya. (Hsone)

SMK Negeri 1 Jenar Gelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Jenar, Sragen – Senin (4/8/2025) – Sebanyak 45 siswa kelas XI SMK Negeri 1 Jenar antusias mengikuti kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang diselenggarakan selama dua hari, pada tanggal 4 dan 5 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan agenda nasional yang wajib diikuti oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk memetakan kualitas pendidikan.

Kepala SMK Negeri 1 Jenar, (Endri Yunanta Besar, S.Pd., M.Pd.), menyampaikan bahwa 45 siswa yang mengikuti ANBK telah terpilih secara acak oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Siswa yang terpilih merupakan sampel representatif dari sekolah kami. Ini bukan ujian kelulusan, melainkan alat evaluasi untuk mengukur sejauh mana kemajuan pembelajaran di sekolah,” ujarnya.

Pelaksanaan ANBK di SMK Negeri 1 Jenar pada Hari pertama berjalan lancar tanpa kendala berarti. Para siswa tampak serius dan fokus mengerjakan soal-soal yang disajikan. Materi yang diujikan dalam ANBK meliputi empat komponen utama, yaitu Literasi Membaca, Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Literasi Membaca bertujuan mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Sementara itu, Numerasi mengukur kemampuan siswa dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah.

Selain dua materi utama tersebut, siswa juga mengisi Survei Karakter untuk mengukur sikap dan perilaku mereka sebagai pelajar Pancasila. Ada juga Survei Lingkungan Belajar yang bertujuan untuk memetakan kondisi sosial dan psikologis di lingkungan sekolah, yang turut memengaruhi proses belajar mengajar.

Hasil dari ANBK ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi penting bagi pihak sekolah dan pemerintah pusat. Data yang diperoleh akan digunakan untuk menyusun program-program peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih tepat sasaran. Dengan demikian, diharapkan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Jenar dapat terus meningkat dan menghasilkan lulusan yang kompeten serta berkarakter. (Hsone)

Semangat Pagi di SMK Negeri 1 Jenar: Jumat Sehat dan Penuh Kebersamaan

Jenar, Sragen – Jumat (1/8/2025) menjadi pagi yang istimewa di SMK Negeri 1 Jenar. Dalam rangka program Pembiasan Jumat, hari ini sekolah menggelar kegiatan Jumat Sehat yang diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI, serta Bapak/Ibu Guru. Acara yang berlangsung di lapangan upacara ini diawali dengan senam pagi dan diakhiri dengan sarapan bareng (SABAR), menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh semangat.

Sejak pukul 07.00 WIB, lapangan upacara SMK Negeri 1 Jenar telah dipenuhi oleh antusiasme para siswa dan guru. Dengan dipandu oleh Pembina OSIS (Suparno, ST) mereka semua mengikuti setiap gerakan senam dengan penuh semangat. Senam pagi ini bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga menjadi momen untuk memulai hari dengan tubuh yang bugar dan pikiran yang segar. Raut wajah gembira terlihat jelas di setiap sudut lapangan, menunjukkan betapa serunya kegiatan ini.

Setelah senam usai, kegiatan dilanjutkan dengan sarapan Bareng (SABAR). Dalam kegiatan ini, seluruh siswa dan guru membawa bekal makanan masing-masing dari rumah. Mereka kemudian berkumpul dalam kelompok, menikmati hidangan sarapan sambil berbincang santai. Pemandangan ini menciptakan suasana yang penuh kekeluargaan, di mana sekat antara siswa dan guru seolah tidak ada.

Bapak Endri Yunanta Besar, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Jenar, menjelaskan bahwa kegiatan Pembiasaan Jumat ini adalah komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan harmonis. Tujuan kegiatan Jumat Sehat kali ini tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga sehat secara fisik dan mental. Jumat Sehat ini dapat menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi. Dengan sarapan bersama, kami berharap hubungan antara antar warga sekolah menjadi semakin dekat dan akrab.

Kegiatan Pembiasan Jumat, terutama Jumat Sehat, diharapkan menjadi tradisi positif yang terus dilestarikan di SMK Negeri 1 Jenar. Dengan tubuh yang bugar dan kebersamaan yang terjalin erat, seluruh warga sekolah diharapkan bisa menjalani kegiatan belajar mengajar dengan lebih semangat dan produktif. (Hsone)

Munculnya Guru Wali dalam Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025: Revolusi Pendampingan Holistik Murid

Jenar-Sragen, 29 Juli 2025 – Kabar gembira bagi dunia pendidikan Indonesia dengan diresmikannya Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2025 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru. Peraturan yang mulai berlaku sejak 1 Juli 2025 ini membawa angin segar, salah satunya melalui penguatan signifikan peran “Guru Wali” sebagai pilar penting dalam mewujudkan pendidikan yang berpusat pada pengembangan karakter dan potensi holistik setiap murid.

Peraturan ini tidak hanya mengatur ulang beban kerja guru secara lebih terukur, tetapi juga secara eksplisit memperkenalkan dan mengukuhkan peran Guru Wali sebagai bagian integral dari ekosistem sekolah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan setiap murid mendapatkan pendampingan personal yang lebih intensif dan berkelanjutan.

Guru Wali: Pendamping Sejati Murid dalam Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025
Dalam Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025, peran Guru Wali secara jelas didefinisikan sebagai guru mata pelajaran di jenjang SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK/SMKLB yang memiliki tugas tambahan untuk mendampingi sejumlah murid secara personal. Tugas ini bahkan memiliki ekivalensi beban kerja yang setara dengan 2 jam tatap muka per minggu.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti, dalam keterangannya menyatakan, “Kehadiran Guru Wali dalam Permendikdasmen ini adalah wujud nyata komitmen kami terhadap pendidikan karakter dan pendampingan personal. Kami ingin memastikan setiap murid merasa diperhatikan, didukung, dan dibimbing dalam setiap tahapan perkembangannya, baik akademik maupun non-akademik.”

Penguatan peran Guru Wali ini didasarkan pada beberapa tujuan strategis:

  1. Pendampingan Personal Berkelanjutan: Guru Wali akan menjadi sosok terdekat yang secara konsisten memantau perkembangan individu murid, mulai dari aspek akademik, sosial-emosional, hingga pengembangan minat dan bakat. Pendampingan ini bersifat jangka panjang, dimulai sejak murid terdaftar hingga lulus.
  2. Deteksi Dini dan Intervensi: Dengan hubungan yang lebih dekat, Guru Wali diharapkan mampu mendeteksi dini berbagai permasalahan yang mungkin dihadapi murid, seperti kesulitan belajar, masalah kesehatan mental, bullying, atau isu sosial lainnya, sehingga intervensi yang tepat dapat diberikan secepatnya.
  3. Penguatan Karakter: Guru Wali berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan, etika, dan moralitas. Mereka akan menjadi teladan dan fasilitator dalam pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Kemitraan dengan Orang Tua: Guru Wali menjadi jembatan utama komunikasi antara sekolah dan orang tua, menciptakan sinergi dalam mendidik dan membimbing murid.

Memahami Perbedaan: Guru Wali, Wali Kelas, dan Guru Bimbingan Konseling (BK)
Meskipun terlihat mirip, Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025 secara tegas membedakan peran Guru Wali dari Wali Kelas dan Guru Bimbingan Konseling (BK) yang selama ini sudah dikenal. Pemahaman ini krusial untuk memastikan implementasi yang efektif di lapangan.

AspekWali Kelas (Tugas Tambahan)Guru Bimbingan Konseling (BK)Guru Wali (Permendikdasmen No. 11/2025)
Dasar HukumTugas tambahan yang ekuivalen dalam beban kerja guru.Guru profesional dengan bidang keahlian khusus BK.Peran baru yang diatur khusus dalam Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025, dengan ekivalensi 2 jam tatap muka/minggu.
Fokus UtamaAdministrasi Kelas, koordinasi umum, presensi, informasi sekolah.Konseling individual/kelompok, penanganan kasus psikologis/sosial kompleks, pengembangan potensi dan karier.Pendampingan personal holistik jangka panjang, memantau perkembangan murid secara menyeluruh (akademik, non-akademik, karakter).
Lingkup MuridSatu rombongan belajar (kelas) secara kolektif.Seluruh murid di sekolah yang membutuhkan layanan BK.Sejumlah kecil murid (misalnya 10-15 murid per guru) yang ditetapkan oleh Kepala Satuan Pendidikan.
Sifat InteraksiUmumnya bersifat umum dan klasikal.Profesional, berdasarkan kebutuhan konseling.Membangun hubungan personal yang mendalam, bersifat mentor dan pembimbing.
IntervensiReaktif terhadap masalah umum kelas.Proaktif melalui program bimbingan, reaktif pada kasus spesifik yang memerlukan keahlian konseling.Sangat proaktif, deteksi dini masalah, memberikan bimbingan dasar, dan merujuk ke Guru BK jika masalah lebih kompleks.
Tujuan AkhirKelancaran administrasi kelas dan komunikasi.Penyelesaian masalah dan pengembangan potensi diri murid.Pembentukan karakter kuat, kemandirian, dan pengembangan potensi optimal setiap murid secara personal.

Dengan adanya Permendikdasmen ini, Guru Wali tidak lagi hanya sekadar “wali kelas” yang mengurus absen dan administrasi, tetapi menjadi figur sentral yang secara aktif mendampingi dan membimbing kehidupan murid di sekolah. Sementara itu, Guru BK tetap menjalankan peran spesialisnya dalam penanganan kasus yang lebih mendalam dan program bimbingan konseling yang terstruktur. Guru Wali akan menjadi “filter” awal yang dapat mengidentifikasi kebutuhan murid dan, jika diperlukan, berkoordinasi dengan Guru BK.

Tantangan Implementasi dan Harapan ke Depan

Implementasi peran Guru Wali tentu bukan tanpa tantangan. Diperlukan sosialisasi masif dan pelatihan berkelanjutan bagi para guru untuk membekali mereka dengan keterampilan pendampingan, komunikasi empatik, dan pemahaman psikologi perkembangan murid. Rasio murid per Guru Wali juga menjadi kunci keberhasilan agar pendampingan dapat dilakukan secara efektif.

Melalui Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025, pemerintah berharap peran Guru Wali akan menjadi lokomotif utama dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang lebih personal, suportif, dan efektif dalam membentuk karakter serta mengembangkan potensi terbaik setiap anak bangsa. (Hsone – 2025)