Coding dan AI: Jembatan Menuju Masa Depan Karir Beragam di SMK

Jenar, Sragen – Kamis (25/9/2025) – Pemerintah Indonesia mengambil langkah besar dalam modernisasi pendidikan vokasi dengan meluncurkan program “Coding dan Artificial Intelligence (AI)” sebagai mata pelajaran pilihan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Inisiatif ini bukan hanya sekadar menambah kurikulum, tetapi juga mempersiapkan siswa dari berbagai konsentrasi keahlian untuk menghadapi tuntutan pasar kerja yang semakin digital.

Pentingnya Keterampilan Digital untuk Semua Bidang

Meskipun terdengar identik dengan jurusan teknologi informasi, pemahaman akan coding dan AI kini menjadi kebutuhan universal. Dalam konteks SMK yang memiliki ragam konsentrasi keahlian—mulai dari otomotif, pariwisata, tata boga, hingga agribisnis—integrasi keterampilan ini sangatlah krusial.

  • SMK Pariwisata dan Perhotelan: Siswa dapat belajar membuat aplikasi sederhana untuk pemesanan kamar atau memprogram chatbot berbasis AI untuk melayani pertanyaan pelanggan secara otomatis.
  • SMK Tata Boga: Penguasaan coding dapat membantu siswa merancang sistem manajemen inventaris bahan makanan yang efisien atau bahkan mengembangkan aplikasi untuk resep interaktif.
  • SMK Pertanian: Keterampilan ini dapat digunakan untuk mengoperasikan drone pertanian yang terprogram untuk memantau kondisi tanaman atau mengembangkan sistem AI untuk mendeteksi hama secara dini.
  • SMK Otomotif: Siswa bisa mempelajari dasar-dasar pemrograman untuk mendiagnosis masalah pada sistem elektronik mobil modern atau mengoptimalkan kinerja mesin.

Melalui pendekatan ini, program “Coding dan AI” bertindak sebagai alat pelengkap yang memperkuat kompetensi inti siswa, menjadikan mereka lulusan yang tidak hanya terampil secara konvensional tetapi juga siap berinovasi.

Menghadapi Kesenjangan Keterampilan di Dunia Kerja

Survei dan data dari berbagai lembaga menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan antara keterampilan yang dimiliki lulusan sekolah dan kebutuhan industri. Banyak perusahaan kini mencari karyawan yang memiliki kemampuan analitis, logis, dan adaptif—kualitas yang sangat dilatih dalam pembelajaran coding.

Program ini diharapkan bisa menjadi jembatan untuk menutup kesenjangan tersebut. Lulusan SMK yang melek digital akan memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi di mata perusahaan. Mereka tidak hanya bisa melakukan pekerjaan manual tetapi juga mampu mengintegrasikan solusi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Di samping itu, bagi siswa yang memiliki kondisi ekonomi terbatas atau yang berada di daerah terpencil, program ini dapat membuka akses ke peluang kerja global tanpa harus berpindah tempat. Keterampilan coding memungkinkan mereka bekerja secara remote atau bahkan memulai startup digital mereka sendiri, berpotensi menciptakan lapangan kerja baru.

Tantangan dan Harapan

Tentu saja, implementasi program ini tidak lepas dari tantangan, seperti ketersediaan infrastruktur yang memadai dan pelatihan guru yang berkelanjutan. Namun, dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan sekolah, inisiatif ini memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap pendidikan vokasi di Indonesia.

Pada akhirnya, “Coding dan AI” bukan sekadar mata pelajaran tambahan, melainkan sebuah investasi strategis yang membekali siswa SMK dengan mindset dan keterampilan yang esensial untuk sukses di dunia kerja yang terus berubah. Mereka dipersiapkan untuk menjadi pelaku aktif dalam ekonomi digital, bukan hanya penonton. (Hsone)